TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah perusahaan industri mikro sektor makanan mengalami peningkatan signifikan.
Hingga 2015 terdapat 3.220.563 perusahaan makanan skala mikro di seluruh Indonesia.
Bisnis cake dan pastry sebagai bagian dari dunia kuliner menunjukkan geliat yang mencengangkan. Pastry di Indonesia terutama di kota besar, seperti di Jakarta sudah menjadi lifestyle. Terbukti dari menjamurnya cafe dan warung tenda yang menyajikan beragam olahan kue dan roti.
"Anak muda mulai tertarik di bisnis makanan, terutama pastry. Bahkan diantara mereka sudah banyak yang memiliki usaha sendiri,” ujar Chef Lanny Soechan, Brand Ambassador Interflour Indonesia usai memberikan tutorial baking class di pameran SIAL INTERFOOD 2016, Bakery Indonesia Expo – The 16th International Exhibition on Equipment & Supplies for the Bakery & Confectionery Industry, JIEXPO, Kemayoran, Jakarta (11/11/2016).
Pemilik Baking Course San Mario ini mengungkapkan, anak muda yang mengembangkan bisnis kuliner pastry harus mengetahui beberapa hal yang dibutuhkan.
Dalam hal ini pelaku usaha antara lain menjaga kualitas rasa, inovasi atau kreativitas dan penggunaan bahan baku yang tepat.
Lanny mencontohkan dalam membuat kue pao atau bakpao sebaiknya menggunakan tepung terigu merek Teko Merah yang memiliki kualitas sangat baik untuk menghasilkan tekstur putih yang terbaik.
Menurut Lanny, tekstur atau penampilan merupakan bagian terpenting dalam kuliner pastry.
“Para pelaku bisnis pastry harus terus dapat melakukan inovasi melalui resep-resep terkini dan tips-tips yang bermanfaat. Karena produk yang memiliki daya tarik tentunya menarik dan akan banyak diminati oleh konsumen,” ungkap Lanny.
Marketing Support Interflour Indonesia Reni Marwati mengatakan, tingginya minat masyarakat yang terjun dalam bisnis pastry merupakan potensi besar bagi produsen bahan-bahan baku.
Dalam upaya menjaga relasi, Interflour Indonesia mengundang 2000 komunitas binaan menggali potensi bisnis kuliner pastry di pameran SIAL Interfood 2016
"Lewat baking class ini, meningkatkan brand awareness, kami ingin membuktikan bahwa produk tepung kami sangat baik untuk aplikasi produk berbasis tepung terigu,” kata Reni.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Usaha Kue Menjadi Potensi Bisnis yang Menjanjikan, http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/11/11/usaha-kue-menjadi-potensi-bisnis-yang-menjanjikan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
Hingga 2015 terdapat 3.220.563 perusahaan makanan skala mikro di seluruh Indonesia.
Bisnis cake dan pastry sebagai bagian dari dunia kuliner menunjukkan geliat yang mencengangkan. Pastry di Indonesia terutama di kota besar, seperti di Jakarta sudah menjadi lifestyle. Terbukti dari menjamurnya cafe dan warung tenda yang menyajikan beragam olahan kue dan roti.
"Anak muda mulai tertarik di bisnis makanan, terutama pastry. Bahkan diantara mereka sudah banyak yang memiliki usaha sendiri,” ujar Chef Lanny Soechan, Brand Ambassador Interflour Indonesia usai memberikan tutorial baking class di pameran SIAL INTERFOOD 2016, Bakery Indonesia Expo – The 16th International Exhibition on Equipment & Supplies for the Bakery & Confectionery Industry, JIEXPO, Kemayoran, Jakarta (11/11/2016).
Pemilik Baking Course San Mario ini mengungkapkan, anak muda yang mengembangkan bisnis kuliner pastry harus mengetahui beberapa hal yang dibutuhkan.
Dalam hal ini pelaku usaha antara lain menjaga kualitas rasa, inovasi atau kreativitas dan penggunaan bahan baku yang tepat.
Lanny mencontohkan dalam membuat kue pao atau bakpao sebaiknya menggunakan tepung terigu merek Teko Merah yang memiliki kualitas sangat baik untuk menghasilkan tekstur putih yang terbaik.
Menurut Lanny, tekstur atau penampilan merupakan bagian terpenting dalam kuliner pastry.
“Para pelaku bisnis pastry harus terus dapat melakukan inovasi melalui resep-resep terkini dan tips-tips yang bermanfaat. Karena produk yang memiliki daya tarik tentunya menarik dan akan banyak diminati oleh konsumen,” ungkap Lanny.
Marketing Support Interflour Indonesia Reni Marwati mengatakan, tingginya minat masyarakat yang terjun dalam bisnis pastry merupakan potensi besar bagi produsen bahan-bahan baku.
Dalam upaya menjaga relasi, Interflour Indonesia mengundang 2000 komunitas binaan menggali potensi bisnis kuliner pastry di pameran SIAL Interfood 2016
"Lewat baking class ini, meningkatkan brand awareness, kami ingin membuktikan bahwa produk tepung kami sangat baik untuk aplikasi produk berbasis tepung terigu,” kata Reni.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Usaha Kue Menjadi Potensi Bisnis yang Menjanjikan, http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/11/11/usaha-kue-menjadi-potensi-bisnis-yang-menjanjikan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar